Selasa, 06 Oktober 2009

MENGATASI AKUN FACEBOOK YANG DI HACK

facebook menjadi sesuatu ngetren yang sangat populer dan menggoda banyak orang untuk bergabung dalam situs mereka. baik orang brgabung di facebook hanya untuk sekedar ingin berteman,bermain,berbisnis, atau bahakan spmmer dan hacker yang mencoba membuat perusakan dalam akun facebook.

banyak hal metode hacking yang di pakai untuk menjebak para pengguna facebook. salah satunya yaitu dengan metode phising seperti yang dilakuan oleh metode menipu pengguna dengan situs palsu untuk mendapatkan userbname dan paswordnya akun seorang.untuk mengatasi masalah ini, anda harus melakuan langkah-langkah berikut:

1. instal scan komputer anda dengan anti virus definisi terbaru. bila memungknkan, gunakan anti phising terbaru.

2. bila rekan-rekan anda menerima pesan yang tidak anda kirim, segera ganti pasword anda. anda bisa membuat pasword baru dari halaman acount seting, buatlah pasword yang kompleks,
terdiri dari huruf besar, kecil dan angka. bila perlu gunakan karakter khusus seperti:

~!@#$%^&*()_+}{":<>?',/;'|\[]=

jangan pakek pasword yang umum ada di kamus apa lagi kurang dari enam karakter.

3. kalau sudah kaung kebobolan, paswordnya di ganti orang lain, coba gunakan fitur forgout yang paswordnya untuk kembali mengambil akseske akun utama anda.

4. jangan pernah mengeklik link tidak jelas walupun anda mendapatkanya dari temen anda yang sudah anda kenal. juga jangan jalankan file.exe apapun yang tidak ada kenal di komputer anda.

5. kalau sama cara telah dilakukan tapi anda sudah kadung mengakses profil, laporkan ke www.facebook.com untuk mendapatka pertolongan dari facebook.

Senin, 05 Oktober 2009

pintu masuk setan ke hati manusia

"Orang-orang yang beriman menjadi tentram hatinya dengan mengingat Allah. Ketahuilah (ingatlah) dengan mengingat Allah tentramlah hati" (Ar-Ra'd: 28).

Perumpamaan hati manusia itu laksana benteng. Dan setan itu adalah musuh yang selalu mengintai dan ingin memasuki benteng tersebut, menguasai dan merajainya. Dan penjaga benteng tidak akan mampu menjaga dan memenangkannya kecuali dengan memahami karakteristik pintu-pintunya serta menjaganya dengan ketat. Begitupun manusia tidak akan mengusir setan dari hati kecuali dengan memahami secara benar karakteristik pintu-pintu masuknya setan dalam hati manusia.



Pintu-pintu masuknya setan sesungguhnya merupakan sifat-sifat (khas) yang terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Dan itu banyak sekali. Karena banyaknya, maka disini hanya dijelaskan pintu-pintu "besar" yang digunakan setan dalam menggoda manusia.

Hasad (dengki), Rakus, Tamak

Maka ketika manusia tamak terhadap sesuatu, ketamakan itu akan menjerumuskannya pada kejahatan dan menenggelamkannya pada kehinaan.Dengan cahaya dan bashirah-Nya hendaknya manusia senantiasa memohon kepada Allah agar menolong dirinya menjauhi sifat-sifat hina ini. Serta dengan mengiringi memahami sifat hakikat antara dunia dan akhirat.

Sikap hasad merupakan lubang-lubang hati yang mudah dimasuki setan. Karena sikap ini akan memberikan pengaruh tazyin (membuat keburukan seolah-olah sebuah kebaikan). Sehingga mengantarkan manusia terjerumus dalam syahwat, padahal itu merupakan perbuatan keji dan munkar.

Marah, Syahwat

Sesungguhnya kemarahan itu akan melemahkan akal, dan ketika akal telah lemah maka pasukan setan akan memperdaya, menghancurkan, merendahkan manusia serta mempermainkannya. Diriwayatkan bahwa iblis berkata, "Jika seorang manusia telah dikuasai (hatinya) dan menjadi lemah, maka kami akan membolak-balikan hatinya bagaikan seorang anak kecil mempermainkan bola".

Hubbut Tazyin

Yaitu suka berlebih-lebihan dalam menghias rumah, pakaian dan perabotan. Dia tak henti-henti- nya memakmurkan rumah, menghias-hiasinya. Suka bermegah dalam menghiasi pakaian dan perabotan rumah. Dan sungguh manusia akan merugi manakala umurnya yang dihabiskan untuk hal-hal seperti itu.

"Bermegah-megahlah telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kubur..." (At-Takatsur: 1-2).

Asy-Syabu

Yaitu banyak makan. Sesungguhnya banyak makan akan menguatkan syahwat dan melalaikan ketaatan. Termasuk disini adalah sikap tamak (rakus). Karena orang-orang rakus akan memanjangkan angan-angan (thuulul 'amaal) dengan apa-apa yang tidak ada disisinya.

Sikap rakus juga mengakibatkan manusia tidak suka untuk mengajak yang ma'ruf (kebaikan) serta tidak peka untuk mencegah dari kemunkaran.

Al-'Ajlah

Yaitu suka menuduh, memvonis, dan tergesa-gesa dalam menjatuhkan putusan kepada seseorang, serta hilangnya sikap tatsabbut dan tabayyun (mencari kepastian dan kejelasan) sebuah berita. Rasul SAW bersabda, "Sikap tergesa-gesa adalah dari setan dan pelan-pelan (hati-hati, pelan-pelan) dari Allah" (HR. Tirmidzi).

Hubbul Maal (Cinta Harta)

Tatkala hubbul maal menang atas hati, ia akan merusakkannya. Setan mendatangi para 'pencari harta' dengan wajah yang berbeda-beda. Kemudian mengeluarkannya pada kekikiran, memberikan rasa takut miskin, dan membisikkan manusia untuk meninggalkan hak-hak dan kewajiban yang harus ditunaikannya.

Sikap Orang Awam yang Ta'ashub Terhadap Mazhab

Ketika orang-orang awam memiliki ta'ashub (cinta berlebihan dan fanatis, menolak kebenaran yang datang dari selain dirinya atau golongannya), maka akan melahirkan amal dan sikap yang tidak semestinya. Yaitu tidak adil. Sikap berlebih-lebihan terhadap mazhab ini akan melahirkan kesombongan, sehingga "menolak kebenaran dan meremehkan orang lain". Rasul SAW bersabda,

"Tidak akan masuk surga barangsiapa yang di dalam hatinya ada sebesar zarrah kesombongan. (Yaitu) menolak kebenaran dan meremehkan orang lain" (HR. Muslim).

Orang Awam Memikirkan Dzat Allah

Apabila manusia memikirkan sifat-sifat, dzat dan urusan-urusan di luar kekuatan dan kekuasaannya, maka akan menjerumuskan pada kesesatan dan melalaikan dari kebenaran. Sehingga ia ragu-ragu terhadap pokok-pokok (ushul dien) Islam.

Su'uzhan (Buruk Sangka) dengan Kaum Muslimin

Apabila orang berburuk sangka terhadap saudaranya sesama Muslim, maka sesungguhnya su'uzhannya itu akan melemahkan, menghancurkan dan memecah belah ukhuwah islamiyah. Ini berawal dari lisannya yang suka mencela orang lain, dan melihat dirinya merasa sempurna dalam kebaikan.

Su'uzhan itu akan menjerumuskan pada persangkaan yang kotor dan hina. Ini merupakan ciri kemunafikan. Karena orang mukmin senantiasa menjaga keselamatan saudaranya, sementara orang munafiq senantiasa mencari aib sesamanya. Ia senantiasa mengorek (menelusuri) celah-celah kehinaan, bagaikan seorang yang mencari daging busuk di tengah onggokan sampah, untuk "sekedar" mengetahui aib saudaranya dan menjatuhkan su'uzhan kepadanya. Dan ini akan memalingkan diri dari dzikir, sehingga dengan mudah memasuki hati melalui pintu ini (Ibnu Qudamah,h.: 148-150).